Hal ini disampaikan oleh Menkumham Yasonna Laoly dalam sambutannya pada saat menjadi inspektur pada upacara peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-58 di Graha pengayoman hari ini (27/4), beliau mengapresiasi langkah konkret yang telah dilakukan oleh jajaran pemasyarakatan dalam memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa terutama dalam hal mengartikulasi dan mengimplementasikan Hukum dan HAM dalam melakukan pembinaan kepada para narapidana secara terencana, terukur dan konsisten sehingga mampu merubah mindset seorang dari seorang pelaku kejahatan menjadi seorang yang terampil dan memiliki skill sehingga bisa menjadi manusia yang produktif secara ekonomi.
"Jajaran Pemasyarakatan adalah unit eselon I terbesar dalam Kementerian Hukum dan HAM dan memiliki warga binaan dalam jumlah yang sangat besar, ini merupakan kekuatan kerja yang sangat besar jika bisa didayagunakan dengan baik, namun bisa menjadi masalah serius jika mereka dibiarkan idle, untuk itu kita harus kreatif dalam menyusun program pembinaan bagi mereka sehingga mereka dapat mengikuti kegiatan kemandirian dengan baik, tentunya kerja sama dengan pihak ketiga harus dioptimalkan" ujar Yasonna.
Sementara itu Kalapas Sarolangun bersama seluruh petugas mengikuti kegiatan upacara HBP ke-58 ini secara daring di Aula Utama, dikonfirmasi setelah pelaksanaan upacara beliau mengatakan bahwa internal Lapas Sarolangun terus berkomitmen mewujudkan tujuan pemasyarakatan selaras dengan arahan Kemenkumham untuk mengoptimalkan bengkel kerja Lapas dalam melakukan pembinaan secara berkelanjutan kepada warga binaan.
"Beberapa minggu yang lalu kita telah melaksanakan kegiatan pembinaan keterampilan melalui pelatihan meubeler bersertifikat bekerjasama dengan Disnakertrans, jauh sebelumnya ada kegiatan pengelasan, pembuatan conn block sampai sekarang bengkel kerja kita masih terus melakukan produksi dan menerima pesanan dari pegawai maupun masyarakat umum" ujar Irwan.
"Ditengah banyaknya tantangan dan rintangan kami terus berikhtiar agar tetap konsisten melakukan pembinaan keterampilan bagi warga binaan secara berkesinambungan karena untuk merubah pola pikir pelaku kejahatan menjadi manusia produktif perlu kerja keras" ujar Irwan.