Senada dengan hal diatas Lapas Sarolangun pun mengalami hal yang sama yakni salah satu sektor produksi budidaya pembesaran lele dan nila milik Lapas Sarolangun mengalami penurunan, untuk mengatasi hal tersebut unit produksi yang dikelola oleh Bimbingan Kerja (Bimker) Lapas Kelas IIB Sarolangun mencari solusi alternatif dengan cara membuat mesin pengolah pakan ikan sederhana yang dimodifikasi dari mesin Generator (Genset) yang sudah tidak terpakai.
Kalapas Sarolangun Irwan sedari awal ketika sektor produksi budidaya ikan lele dicetuskan telah memberikan dukungan penuh, "Kami Lapas Sarolangun memiliki cukup luas hamparan lahan tidur nan berawa pemanfaatan untuk kegiatan kemandirian Warga Binaan tentu sangat tepat dan hal itu sudah kita aktualisasikan sejak 2 tahun yang lalu" ujar Irwan.
"Namun harus diakui sektor produksi budidaya pembesaran ikan ini memiliki tantangan tersendiri terutama persoalan pakan dimana banyak pembudidaya mengeluh dengan mahalnya harga pakan dipasaran yang tidak sebanding dengan hasil yang didapat" imbuh Irwan.
"Tentu kami tidak boleh menyerah dengan kondisi demikian. dan kami bersyukur hari ini Bimker sudah mencoba mencari alternatif pengganti dengan membuat mesin pengolah pakan yang dimodifikasi dari mesin Generator (Genset)" ungkap Irwan.
Sementara itu Kasi Binadik dan Giatja mengungkapkan bahwa mesin pengolah pakan sudah dioperasikan oleh Warga Binaan mulai hari ini dan seterusnya.
"Semoga dengan adanya mesin pengolah pakan ini bisa meningkatkan produksi Bimker Lapas Sarolangun khususnya sektor Budidaya pembesaran ikan Lele dan nila" ujar Joner.
Perlu diketahui bahwa untuk kegiatan kemandirian Warga Binaan Lapas Sarolangun memiliki setidaknya 2 petak kolam yang masing-masing berukuran 20 x 10 meter persegi, dengan menggunakan sistem keramba apung yang terbagi menjadi 16 keramba dan telah ditebar benih nila dan Lele sebanyak 20.000 ribu benih.