Sarolangun - Hari ini Kamis
(23/12) 20 orang Tahanan Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun dikeluarkan dari area blok dan diarahkan
berkumpul di Gazebo lapangan dalam Lapas Sarolangun. Hal ini dalam rangka pengobatan rutin dan dilanjutkan
dengan Skrining Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang merupakan virus
penyebab AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Kegiatan ini bekerja sama
dengan Puskesmas Sarolangun.
Dikonfirmasi secara terpisah
Kalapas Sarolangun menuturkan bahwa Skrining HIV terhadap seluruh tahanan Lapas
Sarolangun begitu penting karena Skrining merupakan tindakan awal yang
dilakukan oleh petugas kesehatan kepada pasien dalam hal ini tahanan dan ini
menjadi tes awal apakah tahanan sehat atau ada menderita suatu penyakit agar
dapat dilakukan upaya preventif jika ditemukan gejala Hiv Aids yang menjangkiti
salah satu Tahanan.
"Skrining ini sebagai upaya
deteksi dini dan juga sebagai pemenuhan standar pelayanan minimum kesehatan,
karena WBP dari luar kemudian masuk di lapas berpotensi menjadi perantara
penyebaran HIV" ujar Irwan. Kegiatan diawali dengan pengobatan rutin
terhadap 33 orang WBP kemudian dilanjutkan Skrining HIV dengan cara pengambilan
sampel darah terhadap tahanan satu persatu, pengambilan sampel ini dilakukan
terhadap tahanan laki-laki, setelah pengambilan sampel darah kemudian dilakukan
pengecekan menggunakan Strip Tes HIV/Tes AIDS yang dibawa oleh tim medis. Dari
hasil pemeriksaan dan pengecekan sampel darah menggunakan alat Strip Tes HIV
tidak ditemukan satupun tahanan yang terkena Hiv aids.
Kemudian kegiatan dilanjutkan
dengan sosialisasi Kesehatan kepada Warga Binaan dalam rangka mencegah
penyebaran virus covid-19 varian baru yaitu Omicron. Hal ini agar Warga Binaan
tetap menjaga protokol kesehatan.