Kalapas Sarolangun Irwan dikonfirmasi secara terpisah mengatakan bahwa program pelatihan kemandirian Warga Binaan ini adalah bentuk tindak lanjut dari penunjukan Lapas Sarolangun sebagai Lapas Produktif atau Industri oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan dengan sumber pembiayaan berasal dari Dipa Lapas Sarolangun.
"Kegiatan pelatihan kemandirian bersertifikasi ini merupakan salah satu wujud dari implementasi Resolusi Pemasyarakatan tahun 2020 seperti yang telah dicetuskan Direktur Jenderal Pemasyarakatan yang menargetkan peningkatan kualitas Warga Binaan menjadi Sumber Daya Manusia unggul melalui pelatihan keterampilan bersertifikasi kepada 35.850 Narapidana" Ujar Irwan.
"Tujuan dari pelaksanaan pelatihan ini untuk meningkatkan keterampilan narapidana serta mendorong produktivitas warga binaan, hal akan terus berjalan seperti sebelumnya sebagaimana amanat Dirjen pemasyarakatan meningkatkan keahlian warga binaan bisa tercapai" ujar Irwan.
"Ditengah Pandemi Covid-19 ini pelaksanaan pelatihan kemandirian Warga Binaan ini semua peserta diwajibkan menerapkan protokol kesehatan ketat, apalagi instruktur Pelatihan yang notebene-nya berasal dari luar tentu penerapan prokes menjadi hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi" tegas Irwan.
Kepala Seksi Binadik dan Giatja Jonerwan menuturkan bahwa pelatihan kemandirian ini akan berlansung selama 25 hari, "Pelatihan Perkayuan selama 20 hari, dan 5 hari untuk pelatihan perikanan. adapun instuktur untuk perikanan kita bekerja sama dengan Dinas peternakan dan perikanan kabupaten Sarolangun sementara untuk perkayuan kita menggandeng Balai Latihan Kerja kabupaten Sarolangun" ungkap Joner.
"Kegiatan pelatihan ini mengambil tempat di dalam ruang bimbingan kerja milik Lapas Sarolangun, Pelatihan ini bersertifikasi dan berlaku secara nasional sehingga Warga Binaan bukan hanya didorong memiliki keahlian tetapi juga keahlian tersebut diakui oleh negara" tutup Joner.