Pelatihan Bimbingan Kerja Las Listrik ini akan berlansung selama 35 hari ke depan, kegiatan ini dapat terlaksana berkat kerjasama antar instansi pemerintah dalam hal ini kerjasama antara Lapas Sarolangun dengan Balai Latihan Kerja Kabupaten Sarolangun.
Kalapas Sarolangun Irwan mengatakan bahwa pelatihan Las ini penting untuk meningkatkan keahlian Warga Binaan Lapas Sarolangun, "Las ini termasuk Life Skill, tentu sangat tepat kita adakan di Lapas Sarolangun dalam rangka melakukan pembinaan yang berkelanjutan dan target kita kedepannya menjadi Lapas Produktif yang mampu bersaing dengan produk-produk skala lokal lainya yang ada dipasaran" ungkap Irwan.
"Lapas Sarolangun telah ditunjuk menjadi Lapas Produktif, ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk mengakselarasi segala sumber daya yang ada demi terwujudnya misi tersebut, tidak mudah memang tetapi insya Allah kita bisa, tentu dengan dukungan dari semua pihak baik internal maupun eksternal" lanjut Irwan.
Instruktur sedang memandu WBP Lapas Sarolangun praktek Las Listrik |
Senada dengan Kalapas, Kasubsi Pembinaan Jonerwan mengatakan bahwa kegiatan pembinaan kemandirian melalui pelatihan Las Listrik ini ditargetkan bisa menjadi wahana untuk melahirkan tenaga-tenaga cakap serta terampil mengelas, sehingga bisa menjadi bekal hidup ketika sudah menjalani masa pidana.
Pelatihan ini melibatkan seorang instruktur bernama Tomiji yang diutus oleh BLK kabupaten Sarolangun, pelatihan dimulai jam 08.00 dan selesai pada 12.00 sebelum shalat Dzuhur, Instruktur ketika diwawancarai tim Humas menuturkan bahwa Pelatihan ini sebenarnya ada teorinya juga namun karena situasi dan kondisi teori hanya sekitar 10% selebihnya siswa dituntun melakukan praktek lansung, "Awal-awal kita beri dasar-dasar teknik Las dan gambaran umumnya, selebihnya nanti penjelasan berjalan saja" Ujar Tomiji.